• sinopsis novel laila majnun



    sinopsis
    Novel versi pdf
    Penulis: Nizami Ganjavi

    Cerita Layla Majnun ini dimulai ketika Seorang Kabilah bani Amir yang ingin mempunyai seorang anak, dan akhirnya lahirlah seorang anak laki-laki yang tampan bernama Qays. Qays menjadi seorang pemuda tampan yang disenangi temannya. Suatu saat dia menjalin hubungan dengan seorang gadis bani Qhatibiah yang bernama Layla.

    Orang tua Layla tidak suka anaknya menjalin hubungan gelap dengan Qays dan kemudain mereka dipisahkan.

    Majnun menjadi putus asa dan menjadi gila dan mempunyai julukan “Majnun” si gila. Beberapa kali ia sudah ingin bertemu dengan Layla tetapi usahanya selalu gagal. Akhirnya Layla menikah dengan orang lain yang membuat Qays terpukul. Walaupun Layla telah menikah, Layla tetap mencintai Qays sampai akhirnya suami Layla meninggal.

    Setelah Suaminya meninggal Qays sudah siap untuk menyatukan cinta mereka, tetapi apa daya, Qays sudah gila, ia kemudian meninggalkan Layla. Tidak lama setelah itu Layla meninggal disusul dengan Qays yang meninggal diatas kuburan Layla.

    Layla dan Majnun adalah pasangan abadi dari syurga. Ketika terlahir ke dunia mereka saling mencinta dan setia walau harus terpisah; walau majnun kehilangan unsur kemanusiaannya dan berkawan dengan binatang rimba; walau Layla menjalani kawin paksa dengan lelaki yang tak pernah mampu menjamah kegadisannya. Hingga akhirnya, Tuhan menyatukan mereka kembali dalam pelukan kematian.










    Laila Majnun
    Identitas Buku
    Judul : Laila Majnun
    Pengarang : Nizami
    Penerbit : Ilman Books
    Kota terbit : Bandung
    Tahun terbit : 2002
    Cetakan : Cetakan ke-2

    Sinopsis
    Kisah ini diawali oleh perasaan cinta yang menggila dari seorang pemuda tampan, gagah dan penuh wibawa yang terkenal di kawasan kabilah bani amir, jazirah Arab, bernama Qais. Ia mencintai seorang wanita dari kabilah lain yang tak kalah terkenalnya, seorang wanita yang memiliki cahaya rembulan, ialah Laila. Begitu juga Laila sangat mencintai Qais.
    Mereka menjalani kisah cinta secara sembunyi, karena pada waktu itu belum saatnya untuk mereka berdua memadu cinta. Tapi seiring berjalannya waktu kisah cinta itu pun akhirnya tak bisa disembunyikan lagi. Semua orang menjadi tahu kisah cinta mereka, termasuk orang tua Laila. Yang akhirnya mereka tidak bisa bertemu, menuangkan rindu.
    Lama mereka tak bertemu, Qais sang pemuda tidak kuat menahan rasa cinta yang seperti bara itu. Ia pun menjadi seperti gila. Bertingkah dan berpenampilan aneh, hingga orang-orang menertawakan dan mencemoohnya. “inilah si majnun, si orang gila, majnun”. Majnun Terkadang menangis, terkadang tertawa. Tapi tangis atau tawanya selalu ia iringi dengan melantunkan kidung-kidung cinta untuk sang kekasihnya Laila. Syair-syair cintanya menyebar dari mulut ke mulut, dan akhirnya sampai juga di telinga Laila.
    Mendengar kidung cinta yang begitu menyayat dari kekasihnya yang telah menjadi gila Laila hanya bisa menangis sendiri di dalam kamarnya. Karena ia harus menyembunyikan kesedihannya dari semua orang. Hingga Majnun semakin gila, semakin kehilangan pikiran dan hatinya. Tapi orang-orang di sekitarnya, termasuk sang sayid ayahnya tak bisa berbuat apa-apa. Berbagai cara telah di tempuh namun hasilnya sama saja. Pernah pula sang sayid melamar Laila, namun di tolak oleh orang tua Laila. Hingga Majnun pergi menyendiri, mengasingkan dirinya menyusuri padang pasir najd yang sangat berbahaya.
    Tapi selama menuyusuri gurun, dari oase ke oase banyak orang yang mengikuti majnun, semata-mata karena hanya ingin mendengar kidung-kidung cinta yang senantiasa dilantunkan majnun. Bahkan ada seorang pemuda yang pandai sekali berperang yang simpati kepada majnun, ia berniat menolong majnun dengan memerangi kabilah Laila. Demi mendapatkan Laila untuk diserahkan kepada majnun. Namun semua usaha yang dilakukan orang-orang disekitar majnun sia-sia. Dan malah majnun semakin gila. Semakin lupa siapa dirinya, semakin tak mengenali semua yang ada di sekelilingnya.
    Tapi kesendirian majnun segera berakhir, sebab majnun sudah mendapatkan banyak teman, semua binatang di gurun pasir najd menjadi sahabat majnun. Majnun seperti menjadi bagian dalam kehidupan bianatang-binatang itu. Bahkan menjadi tuannya. Ia tinggal di sebuah bukit yang terjal, yang tak mudah untuk bisa sampai sana. Tanpa selembar kainpun yang menutupi tubuhnya. Di sinilah puncak dari rasa kecintaannya pada Laila.
    Dalam rasa kecintaan yang memuncak itu majnun mendapatkan berita yang tak pernah disangka-sangka. Laila menikah dengan seorang kaya yang tampan. Namun meskipun begitu cinta Laila tetap hanya untuk majnun. Begitu juga kehormatan sucinya. Kabar buruk yang lain adalah berita tentang ayahnya yang meninggal yang sebelum meninggalnya sempat mengunjungi majnun, memintanya untuk pulang. Lalu tidak lama kemudian sang Ibu tercintanya pun mengikuti jejak ayahnya, berpulang pada kuasa yang abadi. Inilah puncak kesedihan majnun.
    Hingga suatu peristiwa yang terjadi, yang dapat membuat majnun kembali. Dan hizrah dari bukit di gurun pasir najd. Yaitu peristiwa yang membuat hati sanagat terluka, sangat menjerit. Lebih dari lukanya ketika kehilangan ayah dan ibunya. Yaitu ketika majnun mendengar kabar bahwa kekasihnya Laila telah meninggal, karena penyakitnya. Majnun segera pergi beserta semua sahabat binatangnya. Pergi menziarahi makam Laila. Lalu menangis sedemikian menjerit. Ia memeluk tanah kuburan Laila. Hingga majnun menghembuskan nafas terakhirnya di sana. Ia meninggal sambil memeluk kubur Laila.
    Sepasang kekasih terbaring dalam kesunyian,
    Disandingkan di dalam rahim gelap kematian.
    Sejati dalam cinta, setia dalam penantian,
    Satu hati, satu jiwa di dalam surga keabadian.

4 comments:

  1. Unknown said...

    tebalnya berapa halaman, Min?

  2. Unknown said...

    236

  3. S.R.Amzar said...

    makasih min untuk sinopsisnya

  4. Unknown said...

    Tebalnya berapa halaman min

Post a Comment